Seorang pemimpin harus bisa memotivasi karena merupakan suatu atribut yang sangat penting. Motivasi intrinsik sangat penting meskipun motivasi ini sulit untuk diciptakan. Mengapa motivasi intrinsik ini penting? karena motivasi ini datangnya dari dalam diri sendiri, dan efeknya merupakan keinginan yang kuat untuk melakukan pekerjaannya. Lalu bagaimana menciptakannya?
Motivasi intrinsic mengacu pada hubungan karyawan dengan pekerjaannya. Menurut Herzberg (1966), sebuah tugas dapat memotivasi secara intrinsic jika memiliki ciri-ciri kunci antara lain: tanggung jawab, tantangan, achievement, keberagaman dan kesempatan peningkatan, Senada pula, Hackman dan Oldham (1976) berpendapat bahwa karakteristik utama yang meliputi motivasi intrinsic antara lain keberagaman tugas (task variety), signifikansi tugas (task significance), identitas tugas (task identity) dan umpan balik tugas (feedback tugas).
Intinya, motivasi intrinsic bisa berupa aktivitas apapun yang menghasilkan perbedaan besar pada dirinya sendiri bahkan organisasi. Jika mereka merasa bahwa apa yang mereka lakukan tidak signifikan, maka mereka akan merasa tidak signifikan. Sebaliknya, jika mereka merasa bahwa pekerjaan mereka bernilai, maka mereka akan merasa bernilai pula.
A Simple Thanks or Praise
Salah satu cara yang paling sederhana dan mudah dalam melakukan motivasi intrinsik adalah dengan mengucapkan “terima kasih”. Selain itu, penghargaan kepada karyawan berupa komentar seperti “Bagus” atau “well done“ dapat menciptakan efek jangka panjang yang lebih besar terhadap motivasi karyawan daripada reward kecil dalam bentuk uang.
Menghargai Perkembangan Karyawan
Setiap karyawan tentunya ingin terus berkembang. Pemimpin dapat menciptakan motivasi intrinsik dengan cara terus melatih mereka dengan skill-skill baru yang lebih baik, mempersiapkan mereka untuk tantangan yang lebih besar lagi, serta memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengeksplorasi kreativitasnya.
Komunikasi Terbuka
Dengan membangun komunikasi terbuka dengan karyawan, maka pemimpin dapat menjalin ikatan yang baik dengan karyawan. Karyawan akan merasa bahwa mereka didengarkan, dan dihargai pendapatnya. Sehingga, dengan demikian ini akan memunculkan trust dari karyawan kepada pemimpin, serta motivasi intrinsik dalam dirinya untuk terus mengabdi.
Selain itu, teknik-teknik motivasi intrinsic lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pemimpin antara lain adalah sebagai berikut, seperti yang diungkapkan Herzberg dalam bukunya ‘The Motivation to Work’.
Job Rotation
Anda sebagai seorang pekerja tentunya sering mengalami kebosanan bukan? Sama halnya dengan orang lain, seringkali rutinitas menjadi suatu hal yang membosankan. Melalui job rotation, maka karyawan akan memperoleh tanggung jawab yang baru, sehingga memperoleh pengetahuan dan kemampuan yang baru pula. Job rotation ini, sehingga dapat memenuhi ‘need of achievement’ dari seorang karyawan.
Misalnya, karyawan yang biasanya ditaruh di bagian Sales, kemudian dirotasi ke bagian Marketing. Sehingga, selain menguasai selling skill, ia juga bisa belajar untuk menguasai marketing skill, yang mungkin merupakan hal baru baginya.
Job Enlargement
Motivasi melalui job enlargement adalah memberikan tugas dan tanggung jawab lebih besar pada karyawan, dalam bentuk kuantitas. Namun perlu diwaspadai, job enlargement hanya cocok untuk mereka yang ‘haus akan tantangan’, bukan mereka yang pekerjaannya sudah overload dan sering lembur tiap harinya.
Job Enrichment
Job Enrichment hampir sama dengan job enlargement. Hanya bedanya, jika job enlargement menambah dalam kuantitas, maka job enrichment menambah pekerjaan dalam hal kualitas, atau kompleksitasnya. Misalnya, seorang teknisi yang biasanya menangani mesin, kemudian ditugaskan untuk menangani mesin baru yang lebih kompleks.